PERTUNJUKAN SENI PENCAK MACAN DAERAH LUMPUR GRESIK


    I.                   Dilihat dari Topografinya Pertunjukan Seni Pencak Macan.
Pertunjukan Seni Pencak Macan berasal dari daerah Lumpur Gresik. Desa lumpur tepatnya, yaitu  desa yang terdapat di pesisir utara kota gresik. Konon menurut ceritanya desa ini datang dari pinggiran pantai yang berlumpur serta mengendap. Dikarenakan pergantian alam serta keperluan masyarakat maka pinggiran pantai tersebut jadi satu pemukiman yang diberi nama desa lumpur.
Menurut letaknya di pinggir pantai maka dengan otomatis mata pencaharian dari penduduknya lalu mayoritas sebagai nelayan, meskipun ada beberapa kecil dari mereka yang mata pencahariannya berdagang maupun yang lain. Agama yang dianutnya yaitu islam, tetapi demikianlah juga mereka terus memegang teguh kebiasaan istiadat yang ada.Di antara seni kebiasaan yang tetap dipegang teguh serta dipelihara yaitu kesenian “pencak macan”.
Seni kebiasaan pencak macan yaitu merupakan di antara kesenian sebagai pengiring didalam arak-arakan pengantin tradisional penduduk lumpur kecamatan gresik kabupaten gresik. Kebiasaan ini adalah budaya warisan leluhur yang berumur beberapa ratus tahun. Yang sampai saat ini tetap terjaga kelestariannya.

II.                Potensi Seni dan Daerah Setempat Tentang Pencak Macan
Potensi seni pencak macan di daerah menurut saya terus berkurang, tetapi ada beberapa masyarakat yang masih berpegang teguh dengan kesenian ini. bahkan dibeberapa kesempatan saya menemukan beberapa keluarga yang masih menggunakan kebudayaan iring – iringan dengan kesenian pencak macan.

III.             Asal – Usul Seni Pertunjukan Pencak Macan.
Pertunjukan Pencak Macan ini di perkenalkan pertamakali oleh mbah Sindujoyo. Pelestriannya pun sudah turun menurun kepada anak cucunya. Awalnya mbah sindujoyo dalam mencari wahyu dan ilmu atau lebih dikenal kelakon istilah bahasa jawa laku atau nglakoni atas perintah gurunya yaitu sunan perapen. Kisah perjalanan mbah sindujoyo ditemukan dalam sebuah kitab yang disebut dlancang wacan atau deluwang wacan. Selain delancang wacan atau deluwang wacan masih tersimpan beberapa peninggalan dari mbah sindujoyo yang hingga saat ini masih tersimpan di tempat makamnya.
Isi dari kitab dlancang atau deluwang wacan menceritakan perjalanan mbah sindujoyo yang ditulis dalam bahasa arab pego/pegon serta dilengkapi dengan gambar damar kurung. Inti dari kisah tersebut menceritakan perjalanan hidup mbah sindujoyo. Selama babad alas kelurahan lumpur dan kisah pertapaannya di dalam gua sigolo-golo untuk mendapatkan wahyu. Mbah sindujoyo merupakan murid dari sunan perapen (cucu dari sunan giri) dikenal sebagai sesepuh kawasan lumpur.
Dalam kisah mencari wahyu dan ilmu mbah sindujoyo melakukan perjalanan atau lelana yang ditemani oleh abdinya yang bernama imam sujono yang berasal dari jawa tengah. Saat melakukan perjalanan bertemu dengan dua orang yaitu salam dan salim, yang keduanya ingin ikut menemani dalam perjalanannya. Permintaan tersebut tidak begitu saja di luluskan oleh mbah sindujoyo, tetapi harus bersedia melaksanakan persyaratan yang di ajukan oleh beliau, yaitu :
1.      Selama perjalanan harus berpuasa
2.      Tidak boleh punya perasaan getar / takut pada apapun yang akan terjadi
Setelah kedua orang tersebut menyanggupi persyaratan yang di ajukan oleh Mbah Sindujoyo akhirnya jadilan pengikutnya dalam melakukan kelakoan. Perjalanan mbah sindujoyo yang diikuti oleh 4 ekor harimau / macan, sampailah pada tempat pertapaan yang di cari yaitu di sebuah gua yang di sebut gua sigolo-golo. Mbah Sindujoyo beserta pengikutnya yang tidak memiliki rasa takut sedikitpun selanjutnya bertapa dalam gua dalam beberapa hari.
Selama bertapa banyak mendapatkan godaan atau gangguan makhluk halus yang jumlahnya cukup banyak, antara lain :
1.      genderuwo
2.      sundel bolong
3.      potongan tangan
4.      potongan kepala
5.      demit
6.      banas pati, dll
Empat ekor harimau atau macan sebagai pengawal perjalanan Mbah Sindujoyo setia menemani dan tak beranjak dari mulut gua sigolo-golo untuk selalu berjaga dari gangguan atau ancaman bahaya. Kesetiaan dari 4 ekor harimau dalam mengawal dan menjaga keselamatan selama Mbah Sindujoyo melakukan perjalanan dan saat bertapa untuk mencari wahyu inilah yang dijadikan sebagai sumber inspirasi terciptanya arak – arak kesenian pencak macan.

IV.             Bentuk Kesenian Pencak Macan
Bentuk kesenian pencak macan ini merupakan bentuk kesenian Arak – arakan manten.

V.                Bentuk Pertunjukan Kesenian Pencak Macan
Awalnya diawali dari rumah pengantin laki – laki.
A.    Pengantin laki – laki selesai rias dan keluar rumah disambut penabuh hadrah dengan badaan sholawat nabi Muhammad SAW.
B.     Pengantin kemudian berangkat dengan diiringi arak – arakan berupa beberapa kesenian tradisional yang dipentaskan di perempatan. Diantaranya :
a.       Seni hadrah dan lantunan sholawat tola’an badrun
b.      Tabuhan pencak.
C.     Setelah itu pertunjukan pencak macan
a.       Diawali dengan pemeran cingur dowo yang melakukan tarian serta akrobatik
b.      Diikuti oleh sepasang macan atau lebih yang memperagakan jurus pencaknya
c.       Masuk pendekar pencak dan bertarung dengan macan
d.      Disaat pertarungan masuklah kera dan genderuwo dengan gerak pencaknya masing – masing yang mengganggu pertarungan tersebut.

VI.             Aspek Sosial Masyarakat Pendukung Kesenian Pencak Macan
Bagi masyarakat pertunjukan pencak macan ini sangat penting bagi mereka terutama masyarakat Lumpu Gresik. Karena terdapat banyak kaidah kaidah di dalamnya seperti, dakwah yang dilambangkan melalui gerak.

VII.          Kondisi Ekonomi Kreatif
Dalam setip kesempatan di dalam pertunjukan seni pencak macan ini selalu membuat beberapa pedagang bermunculan dan berjualan disana, di daerah lumpur rata – rata selain menjadi pelayan mereka menjadi pedagang. Sehingga membuat kondisi ekonomi masyarakat semakin bertambah pada saat pagelaran seni pencak macan.

VIII.       KESIMPULAN
Pertunjukan Seni Pencak Macan merupakan pertunjukan yang sangat digemari oleh semua masyarakat dikala itu, kesenian itu berkembang dengan pesar dan menjadi pertunjukan yang harus di pentaskan dalam setiap pesta perkawaninan masyarakat Lumpur Gresik. Tetapi dalam beberapa tahun belakangan ini kesenian ini semakin redup, masyarakat lumpur lebih memilih perkawinan modern yang di adakan di gedung atau dengan biaya yang tidak besar karena menyewa segala persiapan arak – arakan.

Komentar

  1. Wah asyikk, belajar tentang dunia seni tari di sini

    BalasHapus
  2. keren bu.. saya juga dekat sekali dg kesenian ini,, di tempat asal saya yg masih dekat dengan lumpur juga punya grup pencak macan

    BalasHapus
  3. Pkbet Casino Review | Play at Kadangpintar
    Play our mobile casino game in kadangpintar using the best 온카지노 real choegocasino money online casino bonus codes and 메리트 카지노 고객센터 deals and special promotions.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

TARI ARIMBI

Kembang Abang "KOMUNITAS BANYU UMUP" Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabya